VS Departemen Komunikasi dan Informasi (Depkominfo) menjamin jaringan IT Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang akan terpasang pada 4 April mendatang tidak bisa diganggu atau disusupi oleh para hacker. Menurut Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Muhammad Nuh, Depkominfo siap mem-backup dan mengamankan sistem IT yang sudah dibangun KPU. Depkominfo akan mengerahkan anggotanya untuk melindungi dari kemungkinan gangguan para hacker.
“Depkominfo menjamin H-7 dan H+7 penyelenggaraan pemilu legislatif itu aman”, kata M Nuh dalam acara sosialisasi pemilu antara KPU, Menkominfo dan Bawaslu di kantor KPU, Jakarta, Rabu (1/4). Untuk itu, tambah Nuh, pihaknya segera mengeluarkan SKB Menteri agar tidak ada gangguan sistem IT selama pemilu berlangsung. “Kominfo juga akan memobilisir kawan-kawan untuk melakukan proteksi terhadap sistem KPU agar jangan terganggu oleh siapapun”, tegasnya. Terkait dengan kejadian lampu tiba-tiba padam pada Pemilu 2004 lalu, sehingga membuat jumlah suara salah satu partai langsung melejit tinggi Nuh mengatakan tidak mengetahui secara pasti. apakah diakibatkan ulah para hacker atau bukan.
“Saya tidak tahu persis kejadian tahun 2004 lalu. Tetapi di tahun 2009 ini kita akan berusaha. Oleh karena itu saya sampaikan telekomunikasi tidak boleh mengalami hang atau blank spot area”, tegasnya.
Sebelumnya, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Abdul Hafiz Anshary mengatakan jaringan IT KPU sudah terpasang dan besok (Kamis-red) akan dilakukan uji coba. Tanggal 4 April akan dilakukan benteng khusus dan Insya Allah sudah bisa terpakai tepat waktu pada tanggal 9 April 2009. ”Kita bisa mengakses hasil-hasil pemilu secara cepat melalui sistem IT yang sudah dikembangkan kerjasama KPU dengan BPPT dan Insya Allah dibackup oleh Depkominfo” katanya.
Sedangkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) meminta hacker jangan mengusili tabulasi data nasional pemilihan umum 2009. KPU berharap semua pihak mensukseskan pemilu 2009.
"Hacker jangan usil! Jangan iseng-iseng atau serius mengubah data," tutur Ketua Pokja IT KPU, Sri Nuryanti, saat dikonfirmasi mengenai adanya usaha hacking membobol data tabulasi pemilu 2009. Hal ini disampaikan Sri Nuryanti seusai konferensi pers di Pusat Tabulasi Nasional Pemilu 2009 di Hotel Borobudur, Pejambon, Jakarta Pusat, Minggu (12/4/2009).
Menurut Sri Nuryanti, pihaknya saat ini sedang terus mencari tahu mengenai serangan hacker terhadap tabulasi KPU. "Aku berharap ini bukan cracker, hacker saja," ungkap Sri Nuryanti was-was. Namun, Sri Nuryanti mengaku, ada sisi positif yang bisa diambil dari serangan hacker ini. "Kita ambil sisi positifnya saja, kita jadi
endure, sistem lebih kuat bertahan," imbuh Sri Nuryanti. Sri Nuryanti mengajak semua pihak untuk bekerja sama mensukseskan pemilu 2009. "Ini kan hajat besar, semua saya imbau mensukseskan pemilu 2009 ini," pungkasnya.
Wakil Ketua Indonesia Security Incident Responses Team on Internet Infrastructure (ID-SIRTII) akhirnya mengeluarkan komentar nya juga. Seperti yang ada dibawah ini :
- Quote :
Jakarta - Pengejaran terhadap hacker (peretas) yang coba mengobrak-abrik sistem TI KPU bak buah simalakama. Mau ditindak takutmalah dapat memancing serangan baru, namun kalau tak dikejar sama saja membiarkan penjahat cyber beraksi. Himbauan untuk ‘membiarkan’ aksi usil dedemit maya ini salah satunya disampaikan oleh M. Salahuddien, Wakil Ketua Indonesia Security Incident Responses Team on Internet Infrastructure (ID-SIRTII). Menurutnya, perihal mau diseret ke ranah hukum atau tidak para pengacau dunia maya tersebut sepenuhnya memang keputusan KPU. Namun lebih baik, KPU saat ini lebih berkonsentrasi untuk memperbaiki kelemahan yang ada.“Karena nanti masih ada pemilihan presiden, kalau (hacker tersebut-red.) dilaporkan sekarang takutnya malah akan membuat efek bola salju dengan serangan yang lebih banyak,” tukas Didin, sapaan akrabnya. Lalu jika tidak ditindak bukankah berarti malah membiarkan penjahat cyber beraksi dan membuatnya menjadi-jadi? “Dunia underground gak bisa disinkronkan dengan pikiran kita. Makin banyak tantangan maka makin banyak pengikutnya,”
Situs Pusat Tabulasi Nasional KPU yang menampilkan hasil penghitungan data real count pemilu sebelumnya telah coba ditembus oleh para dedemit maya. Ketua tim TI KPU dari BPPT Husni Fahmi menyebutkan ada sekitar 20 serangan dari hacker sejak penghitungan hari pertama.
Pihak kepolisian pun menegaskan telah siap untuk meringkus para dedemit maya ini. Namun hal itu masih menunggu laporan dari KPU.
Sementara dikatakan Kabag Pusat Informasi dan Humas Depkominfo, untuk menangkap pelakunya pemerintah siap mengerahkan tim TI BPPT, ID-SIRTII dan unit Cyber Crime Mabes Polri yang akan melakukan koordinasi.
Xnuxer 2004
Aksi usil penggiat TI Tanah Air yang ingin menjajal sistem TI KPU juga sudah terjadi pada Pemilu 2004 lalu. Ketika itu, Dani Firman Syah yang juga dikenal dengan sebutan Xnuner sukses membobol situs KPU.
Nama-nama partai pada pemilu lima tahun lalu itu pun jadi bulan-bulanan Xnuxer, dengan diubah menjadi nama partai nanas, partai jeruk dan nama-nama lucu lainnya.
Kala itu, aksi Xnuxer mungkin sudah dianggap kelewatan. Alhasil, Satuan Cyber Crime Direktorat Reserse Khusus Kepolisian Daerah Metro Jaya menyeret pria kelahiran Kebumen, Jawa Tengah, itu dan kemudian pengadilan menjatuhkan hukuman kurungan 6 bulan 21 hari.
Ya kita tunggu saja apa yang akan dilakukan pihak berwajib dan KPU kepada para peretas di Pemilu 2009 ini. Apa mereka akan melakukan tindakan tegas atau malah membiarkan? :kesal:
Sumber : kabarpemilu, detikinet