Siapa Hamzah? siapa Fansuri? ia adalah tokoh wujudiyah yang sesat!!
begitu sementara pandangan mengenai Hamzah. benarkah ia sesat? atau benarkan wujudiyah sesat? siapa yang akan menilai kesesatan? Hamzah adalah “Rumi” nya Melayu. namun siapa yang mengenalnnya? sungguh pilu. maafkan hamba ya syaikh.
Tidak syak lagi, bahwa Hamzah Fansuri adalah salah satu sufi penyair besar di Nusantara. Ia mampu menerjemahkan pemikiran-pemikiran tasawuf falsafi Ibnu Arabi dalam bahasa Melayu yang mudah difahami oleh anak negeri. untaian karyanya sastranya dalam bentuk sa’ir menginspirasi umat masuk dan bergabung dalam barisannya, naik perahu menuju Tuhan. Beberapa muridnya kemudian menjadi pelopor perkembangan tasawuf di Nusantara. ini semua cukup untuk menjadi bukti kebesaran dan keluasan pengaruhnya di Nusantara.
Sayangnya, ia dilupakan. Anak-anak negerinya, Barus dan Aceh umumnya, jarang mengenal ahli ruba’i ini. selaian sya’ir “perahu” (yang padahal diragukan sebagai karya Hamzah Fansuri) yang diajarkan di sekolah menengah, jarang sekali diketahui karyanya. padahal ada ratusan bait syair lain yang penuh dengan pelajaran keimanan dan menjadi tuntunan menju Tuhan dan kesempurnaan hidup.
Syahdan, suatu hari seorang profesor sejarah Asia Tenggara datang ke IAIN Ar-Raniry Banda Aceh. maksud dan tujuannya mencari seorang sarjana yang memahami dan menguasai kehidupan, karya, pemikiran dan pengaruh kesufian Hamzah Fansuri. ia inginkan orang Aceh, sebab di sana HAmzah Fansuri hidup. mungkin sisa-sisa pemikiran dan pengaruhnya tetap hidup dalam masyarakat Aceh. dengn demikian orang aceh akan lebih merasakan dan memiliki sense yang benar tentangnya. Ia kecewa. ia tidak menemukan siapapun yang mampu menjelaskan Hamzah Fansuri dengan baik. Hanya al-Attas dan Abdul HAdi WM saja yang mengerti dan memahami dengan baik sang Sufi Ruba’i ini.
Aho…
ini adalah penghinaan. menghina diri sendiri. bagaimana mungkin anak negeri melupakannya? kurangkah ilmu yang diberikannya? sedikitkah karya yang dihasilkannya? sempitkah pengaruh yang ditimbulkannya?
Yuk kita coba jujur berkata tentang siapa dia sebenarnya. saya mengajak siapapun untuk ikut dalam perahunya, mengenal nahkodanya, dan ikut dalam misinya.