Sultan Iskandar muda dinobatkan sebagai sultan pada awal bulan april
tahun 1607 kepemimpinannya kerajaan aceh raya Darussalam diperintahkan
dengan sangat ketat, ini terbukti karena pada masa kepemimpinan beliau
seluruh para bangsawan kerajaan dikontrol dengan keras dan mereka
diharuskan ikut berjaga malam diistana setiap tiga hari sekali tanpa
memakai persenjataan alias tangan kosong…..
Setelah semua terkendali iskandar muda juga mengontrol serta memegang
kendali dalam produksi beras, sehingga pada saat kepemimpinan iskandar
muda Negara kerajaan aceh raya Darussalam merupakan pengekpor beras
keluar wilayah, bukan hanya itu ianya juga memperketat pajak kelautan
bagi kapal kapal asing yang berlabuh/singgah di daratan kekuasaan
beliau, serta mengatur kembali pajak perdagangan (pada saat itu
terdapat banyak sekali pedagang yang berasal dari luar asia yaitu
pedagang dari inggris dan belanda) seta pengaturan terhadap harta kapal
yang karam dikawasan perairan Negara kerajaan aceh raya Darussalam..
Dalam hal kemiliteran iskandar muda membangun angkatan perang yang
sangat kuat, Beaulieu (salah seorang peneliti/sodagar yang berada
dikerajaan aceh raya Darussalam pada masa itu ) membuat catatan bahwa
dalam hal kemiliteran terdapat beberapa kelompok pasukan yang dibagi
menjadi:
- pasukan darat (angkatan Darat) memiliki personel 40 ribu bentara(serdadu)
- Armada Laut (angkatan Laut) diperkirakan memiliki 100-200
kapal. Diantaranya:Kapal Yang berdiameter 30 meter dengan kapasitas
awak kapal 300-600 penumpang dengan dilengkapi 3 meriam
Bukan hanya itu saja sultan iskandar muda juga mempekerjakan
seorang yang berasal dari negeri belanda sebagai penasihat perang
kerajaan aceh raya Darussalam yang menggunakan dan mahir dalam taktik
peperangan ala negeri belanda dan perancis
Dengan perhatian beliau terhadap kemiliteran Negara kerajaan aceh raya
Darussalam banyak kemajuan dan keberhasilan yang diperoleh diantaranya:
Benteng deli dijebol oleh sedadu kerajaan aceh raya Darussalam dana beberapa kerajaan berhasil ditaklukkan seperti:
a. Kerajaan Johor (1613)
b. Kerajaan Pahang (1618)
c. Kerajaan Kedah (1619)
d. serta Kerajaan Tuah (1620)
Iskandar Muda wafat pada 27 Desember 1636. Setelah meninggalnya Sultan
Iskandar Muda, Aceh mengalami kemerosotan demi kemerosotan yang
menghasilkan bencana politik yang menyedihkan.